Yūkanna is a common girl by birth, a silk stocking as she grows, and an adventurer by a spirit. She spends her days fighting bullies, riding horse, and exploring the world around her. She loves her parents, but she wants to control her own destiny.

Birth Name大黒 勇敢な
Romanized KanjiDaikoku Yūkanna
BirthdateSeptember 1st 2005
Astronomical SignVirgo
BirthplaceKōenji, Tokyo, Japan
HometownKōenji, Tokyo, Japan
Current ResidenceTokyo, Japan
GenderFemale
Sexual OrientationHeterosexual
EthnicityPure Japanese
NationalityJapanese
Blood TypeA
ReligionShinto
Known LanguageJapanese
-Basic English
Current OccupationHigh School Student
Affiliated withKintsugi Elite Boarding School
Height170 cm
Weight53 kg
Skin ColorWarm Ivory
Hair TypeStraight
Hair LengthMedium
Eye ShapeMonolid
Eye ColorChestnut Brown

“Mudah saja menemukan Yūkanna di tengah kerumunan. Tubuhnya menjulang begitu hahaha…”

“Yūkanna terlihat paling cantik kalau sedang tersenyum!! Lesung pipinya itu lo…”

“Yūkanna tak pernah memakai seragam sekolahnya dengan rapi. Kemejanya pasti dikeluarkan dan dasi dipakai secara asal-asalan.”

“Selain di sekolah, Yūkanna selalu menolak untuk memakai rok. Pilihan berbusananya adalah sesuatu yang kelelaki-lelakian..”

"I'm Yūkanna! One of The Great Mitsui's descendant and I'll be shootin' for my own hand!"

Yūkanna adalah gadis yang sangat berani, pemberani, bahadur, sebut semua kata yang memiliki arti berani, karena sesuai namanya, Yūkanna memang tidak takut apapun. Ia keras kepala dan pemberontak. Sungguh bukan tipikal gadis yang cocok menjadi seorang ‘putri’. Yah, ketimbang menjadi pemeran protagonis yang selalu disiksa dan menunggu pangeran tampan untuk menolong, Yūkanna mungkin lebih tepat diberi peran ksatria berbaju besi. Walau hidup di negara Jepang yang sarat akan adat dan budaya, Yūkanna benci mengikuti berbagai jenis tradisi serta adat istiadatnya. Ia beranggapan semua itu hanyalah hal yang merepotkan. Contoh sederhana, kewajiban membelikan oleh-oleh sepulang dari liburan. Kecuali kau teman dekatnya, jangan harap ia akan membelikanmu buah tangan usai ia melanglangbuana entah kemana. Padahal sebetulnya hal tersebut adalah semacam kewajiban tak tertulis dalam etiket Jepang. “Kenapa harus membelikan? Kalau aku tidak mau ya tidak mau!” Iya, begitulah jawaban Yūkanna untuk aturan yang ia rasa terlalu absurd tersebut. Selain itu, Yūkanna juga cenderung tidak tahu berterima kasih dan memiliki tata krama yang buruk. Melihat tingkah lakunya, mungkin kau akan kaget begitu tahu ia berasal dari keluarga kalangan ‘atas’.Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, benar? Yah, sebetulnya sifat-sifat Yūkanna juga merupakan perpaduan dari sifat kedua orangtuanya (maka dari itu, jika Tuan dan Nyonya Daikoku sering mengeluhkan sikap anak gadisnya, sepertinya mereka tidak pernah… bercermin?). Ayahnya adalah seseorang yang impulsif. Di sisi lain, sang ibu pun memiliki perangai keras kepala juga tidak pernah mau mendengarkan ucapan orang lain.Ketika Yūkanna kecil, hubungannya dengan Okāsan terbilang amat dekat. Tak jarang Okāsan menemaninya bermain bersama. Okāsan pun adalah orang pertama yang akan ia temui di saat ia merasa sedih ataupun sebaliknya. Bagi Yūkanna dulu, Okāsan adalah segalanya.Seiring berjalannya waktu, ada beberapa sisi dalam diri Yūkanna yang tidak berubah. Dia masih sosok yang enerjik juga penuh semangat. Namun semenjak Otōsan dan Okāsan disibukkan oleh BnA Hotel, Yūkanna merasa diabaikan. Hubungannya dengan Okāsan juga merenggang, terutama karena ia mulai berani memberontak, membantah ucapan Okāsan. Salah satu penyebabnya, ia memandang pelatihan etika yang sengaja disiapkan Okāsan untuknya sebagai hal yang membosankan. Ia juga mulai berpikir Okāsan terlalu berharap bisa merubah dirinya menjadi seorang lady, bersikap selayaknya para putri dari keluarga kaya.Omong-omong, sikap berani Yūkanna tidak sekedar ditunjukkan lewat ketidakgentarannya menjelajah tempat-tempat baru tanpa bantuan peta, masuk ke rumah hantu seorang diri, atau memanjat pohon-pohon tinggi. Ia juga berani membela orang-orang yang ia anggap terbully dan melindungi siapapun yang sekiranya ditimpa ketidakadilan. Yup! Yūkanna adalah figur yang protektif! Selain itu, sebetulnya Yūkanna adalah gadis yang baik. Ia peduli kepada orang-orang yang sudah ia anggap ‘dekat’. Jika mereka dalam kesulitan, Yūkanna selalu siap membantu pun rela mengorbankan apa saja untuk mereka.Sayangnya, Yūkanna sangat pemarah dan impulsif. Seringkali ia melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari tindakannya. Yūkanna juga bisa menjadi sosok yang egois. Ia tidak akan peduli pada rasa sakit hati yang ditimbulkan olehnya pada orang sekitar, terutama berkaitan dengan sisi keras kepalanya. “Yang penting aku bahagia!” Itu prinsip hidup utama seorang Daikoku Yūkanna.

2/3 clue collected!!

Kisah Daikoku Yūkanna dimulai lewat pertemuan Mitsui Miyoko dan Daikoku Kenji. Siapa yang tidak pernah mendengar tentang Mitsui Group? Yup! Mitsui Miyoko adalah putri bungsu dari pemilik Mitsui Group, salah satu keiretsu (perusahaan konglomerasi) terbesar di Jepang juga sekaligus salah satu grup tersohor di dunia. Mulai dari produk makanan dan minuman sampai jasa logistik, semua dikuasai oleh Mitsui Group.Sementara, siapa Daikoku Kenji? Ah, dia hanyalah seorang pemuda biasa dengan rasa suka berlebih pada seni. Namun begitu mengenal sosok Mitsui Miyoko, ia tersadar, ada satu hal yang ia cintai lebih daripada seni. Sosok Miyoko yang anggun dan cerdas berhasil merebut hatinya bahkan di saat pertama mereka saling bertukar nama.Siapa bilang hanya keluarga Kerajaan yang menjalani hidup berdasarkan skenario orang lain? Siapa bilang hanya mereka yang diatur menghabiskan sisa hidup mereka dengan siapa bahkan sejak mereka dilahirkan? Kenyataannya, walau bukan calon utama penerus tahta Mitsui, kehidupan Miyoko telah digariskan oleh para petinggi perusahaan sejak awal. Yah, sebagai salah satu keluarga paling berpengaruh dalam industri Jepang, terkadang para orangtua kolot itu menganggap mereka sama terhormatnya dengan bangsawan. Bahkan sejak Miyoko terlahir ke dunia, ia telah digariskan menikah dengan Yamaoka Takehito, seorang pewaris tunggal Yanmar Co., Ltd. Alasannya sederhana, para tetua ingin menjaga kehormatan ‘darah biru’ keluarga. Mereka yang bukan berasal dari keluarga terpandang dianggap tidak cocok bersanding dengan putra-putri Mitsui. Selain itu, bukan rahasia jika Mitsui telah lama mengincar Yanmar yang memang unggul di bidang manufaktur mesin diesel. Lewat tali pernikahan, akan lebih mudah bagi mereka untuk mengakuisisi perusahaan itu, bukan?Ucapan cinta itu buta mungkin memang benar adanya. Demi cinta, Miyoko rela melepas segala kemewahan dan hidup sederhana bersama Kenji. Tak usah diceritakan betapa banyak aral melintang kala itu karena mereka bukanlah tokoh utama kisah ini.Satu tahun setelah pernikahan Kenji dan Miyoko, hadirlah Yūkanna ke dunia. Miyoko (yang pada cerita ini akan lebih sering dipanggil Okāsan) berkata kelahiran Yūkanna adalah hadiah ulang tahun terindah yang pernah ia dapatkan. Ehem, hari lahir Yūkanna memang kebetulan sekali bertepatan dengan ulang tahun Miyoko. Mungkin karena itu juga… Yūkanna dan Okāsan menjadi amat dekat?Bagi Yūkanna kecil, Okāsan adalah segalanya. Sikap Okāsan yang begitu anggun membuat Yūkanna acap kali memanggilnya ‘Yang Mulia Ratu’. Ah, namun bukan berarti Yūkanna tidak dekat dengan Otōsan, ya! Ia juga amaaaat sangat menyayangi Otōsan. Singkatnya, walau tak bergelimang harta, keluarga Daikoku hidup dengan bahagia.Semua berubah empat tahun lalu. Di tahun 2016, Otōsan bersama ketiga temannya yang lain berhasil mendirikan sebuah hotel, BnA Hotel. Bed & Art Project atau BnA adalah proyek penginapan dengan menitikberatkan pada seni, bertujuan untuk mendukung para seniman Jepang sambil memberikan pengalaman unik dan tak terlupakan karena membuat pengunjung merasa ‘tinggal dalam sebuah karya seni’. Pertama dibuka di Ikebukuro, dalam waktu singkat, BnA membuka cabang di Kyoto dan Koenji. Kehidupan keluarga Daikoku berubah total. Pundi-pundi emas terus mengalir masuk. Tak lagi tinggal di flat sederhana, keluarga Daikoku kini mampu membeli kediaman mewah, berikut seorang pelayan dan supir pribadi.Bukan tak bersyukur, bukan tak suka. Bersamaan dengan meningkatnya derajat keluarga Daikoku, Yūkanna malah merasa kehilangan kebahagiaan lamanya. Otōsan lebih sering menghabiskan waktu di kantor. Sebagai hasil, lahirlah BnA Studio Akibahara dan Bna Wall di Chuo. Ah, tak lupa juga BnA Alter Museum di Kyoto. Jika anak lain akan membanggakan pencapaian sang Ayah yang begitu hebatnya, Yūkanna membenci semua itu. Ketimbang pakaian dan mainan mewah, ia lebih memilih waktu luang yang dulu selalu dimiliki Otōsan untuknya. Padahal, Yūkanna tidak tahu. Di balik senyuman Otōsan, tersimpan beban berat, ambisi untuk membuktikan diri kepada Ayah mertua kalau ia akan ‘berhasil’ lewat seni suatu saat nanti.Di sisi lain, ia juga gerah dengan sikap Okāsan yang mulai banyak mengatur. Tak lagi ia memiliki kebebasan melakukan segala sesuatu yang ia suka seperti berkuda atau memanah. Alih-alih Okāsan selalu memaksanya mengikuti kelas etika, mulai memprotes soal sikapnya yang dirasa terlalu barbar. Bahkan gaya berbusananya pun mulai diatur oleh Okāsan. Tak pelak, hubungan ibu-anak tersebut mulai renggang. Bukan lagi sosok yang ia kagumi. Kini Okāsan tak lebih dari sekedar ‘wanita yang cerewet’ bagi Yūkanna. Ia tidak tahu maksud tersembunyi Okāsan. Setelah nama Daikoku Kenji mulai meroket, keluarga besar Mitsui mulai berusaha menyambung kembali tali keluarga yang sempat terputus. Beberapa kali undangan makan malam diterima. Yūkanna yang tidak tahu tentang masa lalu orangtuanya dengan Mitsui Group senang-senang saja ketika ia beberapa kali undangan bertandang ke kediaman utama Mitsui datang. Yah, selama ini 'kan ia tidak pernah mendapat kesempatan bertemu dengan Kakek dan Nenek. Namun bergabung kembali dengan Mitsui sama saja menyerahkan diri ke balik tembok besi. Walau selalu berkata manis di depan, Tuan dan Nyonya Besar Mitsui diam-diam selalu mengeluhkan sikap liar sang cucu. Yūkanna dianggap mencoreng keelokan jua kesantunan keluarga besar Mitsui. Jadi… tidak salah jika Miyoko mati-matian berusaha mengubah perilaku sang putri ‘kan?Ketegangan antara Yūkanna dan Okāsan memuncak ketika gadis itu lulus dari Chugakko. Betul, keduanya memilih tempat yang sama sebagai wadah lanjutan bagi pendidikan Yūkanna, Kintsugi Elite Boarding School. Namun preferensi jurusan mereka begitu berbeda.Yūkanna, sebagai sosok yang kelelakian jua menyukai aktivitas fisik memilih military. Sementara Miyoko memilihkan hospitality mengingat tampuk kepemimpinan BnA mungkin akan dipegang Yūkanna suatu saat nanti. Sebagai seorang anak, apa yang bisa dilakukan Yūkanna? Pun salahnya jua memilih melakukan silent treatment ketimbang mengungkapkan isi hati pada sang ibu. Pada akhirnya, Rikyū-lah yang dipilih sebagai tempatnya menimba ilmu.Akankah ia tinggal diam? Beranikah ia sengaja membuat ulah agar dikeluarkan dari sekolah? Atau malah… keajaiban terjadi dan mengembalikan hubungan ibu-anak itu seperti sedia kala?

"Some say that fate is beyond our command."

1. Yūkanna (勇敢な) berarti berani.
2. Karena kejahilannya, dalam satu pekan pastilah ada saja waktu dimana Okāsan dihubungi pihak sekolah untuk dilaporkan perihal kenakalan sang putri.
3. Seorang pencinta makanan sejati. Ia bukan picky eater. Perutnya pun seolah memiliki ruang tak terbatas karena ia mampu menampung makanan dalam jumlah yang amat sangat banyak.
4. Sering sekali diomeli Okāsan karena kebiasaan makannya yang berantakan. Bukan Yūkanna tak pernah mendapat pelajaran table manner, hanya saja ia lebih nyaman dan merasa lebih dapat menikmati makanan dengan caranya sekarang.
5. Pencinta film horror dan aksi
6. Sangat atletik. Tak ada yang lebih ia sukai dari berkuda dan memanah.
7. Diam-diam ia pun pernah meminta salah seorang tetangga memberinya kursus anggar gratis.
8. Siapa yang tidak suka dengan K-Pop? Yup, Yūkanna adalah satu dari sekian banyak remaja yang menggandrungi aliran musik tersebut.
9. Harus tidur dengan kondisi lampu yang dimatikan.
10. Sebetulnya penglihatan kedua mata Yūkanna tidak benar-benar bagus, karena itu ia selalu membawa kacamata baca dalam tas walau jarang digunakan karena ia merasa tak nyaman menggunakan benda tersebut.
11. Merupakan anggota The National Riding Club Association of Japan.
12. Walau tak suka memakai aksesoris feminim, di pergelangan tangan kanannya selalu melingkar sebuah gelang pemberian Ichiko, sepupu tersayang Yūkanna.
13. Di salah satu sisi dinding kamar asrama Yūkanna tertempel sebuah banner jelek yang diberikan Noa dan Eiji saat dia berulang tahun.
14. Tepat disamping banner tersebut, terdapat pula poster The Boyz (idol group Korea yang sangat Yūkanna gemari), oleh-oleh dari Leia saat mengikuti lomba cerdas-cermat di Korea.

Suddenly your screen goes blank